Urusan percintaan ini sering membuat kepala pusing, dada berdebar, mata
tetap melebar, dan mulut terkunci. Kondisi normal saja galau, maksudnya
mencintai orang yang benar dan dengan cara yang benar. Apalagi kalau salah satu
dari kondisi di atas terjadi.
Sekarang mari kita bahas apa sih yang dimaksud dengan mencintai orang yang
salah?
Bisa jadi orang yang kita cintai sudah ada yang punya, entah pacar entah
tunangan entah sudah menikah. Sehingga seyakin apapun kita dia adalah jodoh
kita, my soulmate, tetap kegiatan mencintai milik orang lain ini salah.
Hmm, saya enak saja bilang begitu? Ya gimana lagi, jadi orang harus tegas.
Misal Anda berada di posisi si pemilik jodoh Anda itu, memang mau kalau
pasangan Anda dilirik orang lain? Dicintai dan diperhatikan habis-habisan oleh
pesaing, bisa-bisa pasangan Anda kepincut. Mau tidak itu terjadi pada diri
Anda? Jika tidak, ya jangan lakukan.
Bagaimana kalau saya sudah terlanjur cinta, tapi dia sudah ada yang punya?
Jangan ungkapkan padanya, hanya bikin pelik persoalan saja. Ungkapkan dan
ekspresikan pada dunia, lewat tulisan, lagu, atau film misalnya, sehingga dunia
bisa menikmati kepedihan yang Anda rasakan (menikmati penderitaan orang lain?
Hmm…bisa jadi*grin*). Atau berikan cinta Anda pada orang lain, yang lebih layak
menerimanya. Toh, kalau Tuhan berkenan dan memang dia jodoh Anda, jalan akan
dimuluskan bagi kisah Anda berdua, tidak perlu berusaha, apalagi sampai bermain
di belakang.
Ada juga mencintai orang yang salah, bukan karena dia sudah jadi milik orang
lain, tapi karena terlalu berbeda, sehingga restu orang tua naga-naganya bakal
tidak keluar. Misal beda umur jauuuh, beda agama, beda kasta (jangan kaget,
sampai sekarang ada) sehingga jadian sama dia, isinya ya berantem mulu sama
keluarga. Bisa juga mencintai penderita sakit jiwa, penderita penyakit
berbahaya, penikmat seks bebas atau pemakai obat-obatan (bukan hanya waktu
sakit saja :P). Semua sifat dan sikap yang berpotensi menyebabkan kita
terjerumus, juga dianggap sebagai mencintai orang yang salah.
Apa mencintai orang yang salah bakal sengsara? Tidak juga, asal caranya
benar. Cara yang benar misalnya kita berusaha membantunya keluar dari
persoalannya, berkorban untuk kebaikan bersama, memperhatikan, menyayangi
dengan tulus, dan mendorongnya untuk terus memperbaiki diri. Suatu saat, ‘orang
yang salah’ tersebut akan menjadi benar. Saya tidak dapat menjelaskannya, tapi
pastilah kuasa Tuhan akan dapat mengubah nasib orang yang sungguh-sungguh
meminta dan berusaha.
Kalau cara yang salah bagaimana? Mementingkan diri sendiri, terlalu posesif,
punya kelainan sehingga sering menyiksa pasangan secara mental, verbal dan
fisik masuk di daftar cara salah ini. Sehingga, seandainya Anda sudah memilih
calon yang benar-benar masuk dalam perhitungan bibit, bebet, bobot, sudah
perfect banget dah pokoknya, lalu Anda cintai dengan cara yang salah, siap-siap
‘Yuk, bye bye’. Siapa yang mau disakiti oleh orang yang katanya sayang. Siapa
yang mau dikekang oleh orang yang katanya ‘cinta’. Tidak perlu lama-lama, si
dia akan merasa mungkin dia telah mencintai ORANG YANG SALAH.